Sunday, August 2, 2020

Ketidak Sempurnaan

 


Menulis adalah mencintai ketidaksempurnaan.

Siapa bilang kepercayaandiri hanya milik para orang tua yang sarat asam garam kehidupan?

Siapa bilang kesempurnaan adalah milik mereka yang sudah berpuluhtahun mengecap keseharian?


Ketidaksempurnaan adalah milik semua insan

ketidaksempurnaan adalah kodrat yang bernyawa, sekental darah dan kedagingan.


Menulis adalah menguak titik lemahku dalam menuang kata.

Aku terlahir dengan guratan yang jauh dari sempurna, menulis dalam sebuah buku menjadi sebuah siksaan, seolah aku tak pernah mengecap pelajaran menulis indah.


Namun, menulis mengajarkanku bagaimana mencintai ketidaksempurnaan, keberanian melakukan perubahan, kebulatan tekad untuk terus belajar.

Aku tak ingin menyerah pada “apa adanya”, karena Tuhan tak menciptakanku ala kadarnya.

 


Monday, July 27, 2020

Giving

 


Menulis adalah berbagi.

Ketika tangan tak cukup panjang untuk meraih 

ketika keterbatasan menjadi kendala untuk memberi

ketika rindu tak mampu terobati, menulis menjadi satu cara untuk berbagi.


Dari tulisan, kau bisa memberi. 

Entah itu ilmu, pengalaman, inspirasi, kekuatan, atau bahkan bagaimana bertahan dalam kesesakan.

Lewat tulisan, kau bisa menjadi terang yang menyinari lubuk hati yang kelam.

Lewat tulisan, kau bisa menjadi air yang menyejukkan jiwa yang dahaga akan kedamaian, 

Dari tulisan juga kau bisa menjadi embun yang mendinginkan pagi.

Menulis adalah pelukan untukmu yang disana.

 


Wednesday, May 20, 2020

Rindu

 



Masih tersisa jingga di tepi langit yang mulai temaram
Masih ada asa di tepi kegelapan yang enggan beranjak
Panjang nian penantian ini
Lelah hadir menemani
Tapi cahaya itu belum sirna
Dia terdiam di balik kelabu

Butuh tarikan nafas lebih dalam untuk dapat bertemu kembali
Entah berapa lama, namun kutahu pasti tiba
Semoga penantian ini tak membuat rambut semakin penuh uban
Semoga harap itu terwujud sebelum kerut di wajah semakin dalam.

Tuesday, April 21, 2020

Bunga






Bunga tetap menyambut pagi
meski sang surya tak hadir hari ini
Bunga tak kehilangan warnanya
meski langit menyuguhkan abu-abu
Tak apa, kadang semua tak perlu sama dan serupa

Bunga berjalan sendiri
rupanya semua masih terlelap dalam mimpi
Bangunlah teman, pagi selalu membawa cerita yang baru
Mari, temani bunga melihat jauh ke pelataran
meraih asa yang semalam dilantunkan

Ternyata sepi masih menyergap pagi
tak banyak teman yang menemani
Bunga sendiri dalam diam
namun dia tak kesepian
karena bunga ingin bergegas mencari cerita
meraih mimpi dan mendendangkan nyanyian cinta

Selamat pagi kau yang di sana
Salam hangat dari bunga


Saturday, April 18, 2020

Temaram Di Sudut Ruang


Ada sisi remang di sudut ruang
Terdiam tak niat beranjak
Abu-abu yang erat menggengam
Bahkan tidak untuk meninggalkan tempat

Terlalu lama kau di situ, hai temaram
Aku lupa apa itu terang
Bahkan bagaimana rasanya cahaya
Terlalu lama kabut menggantung
Tak punya cara untuk kuhapus
Sukma mengering melayu
Hati terbelenggu

Bilakah kau pergi bersama awan?
Jendela telah lama terkuak untukmu berangkat
Tak kupinta hadirmu sekarang
Yang aku butuh adalah pelita
Agar aku bisa berjalan menuju asa


 

Saturday, April 11, 2020

Bersamamu Selamanya

 



Mengurai cinta menyimpul cerita
Kadang tak seindah kata
Kerap tak sama, acap tak serupa
Janji tak semudah yang kau kira

Bahagia datang, begitupun nestapa
Ibarat roda berputar, selalu kembali pada alas tanah
Tak selamanya hadir tawa
Tak selalu ada ceria
Kerap duka menghias dinding kamar
Kerap kecewa menggantung di sudut ruang

Tetapi kami sudah mengikat
Kami sudah berikrar
Mengenal arti celik dari sebuah perbedaan
Meratakan konflik pada titik terrendah
Meredam ego, membunuh keakuan

Mengembalikan cinta pada tempatnya
Memanggil rasa yang meletup membara
Waktu merajut usia yang terus beranjak menua
Tapi waktu jua yang mengakrabkan kami pada kata setia

Bersamamu selamanya

Wednesday, April 8, 2020

Perbedaan


 

Sebarapa sulitkah kita memamhami sebuah perbedaan?
Saat kau dihadapkan pada sebuah perbedaan, maka bisa dipastikan bahwa itu tidak sesuai dengan gambaranmu.
Kecenderungan kita dengan berbagai sikap dan laku, meniadakan perbedaan.

Apa yang sangat lazim kita lakukan? Memaksakan kehendak.
Atau saat kau tahu bahwa dia atau mereka berbeda, maka menjauh adalah hal terakhir yang dapat kau lakukan.

Sebuah perbedaan adalah sebuah perubahan. Perubahan yang tidak diharapkan, bahkan kadang tak dimimpikan hadir dalam hari-hari kita.

Pernahkah kita mencoba berpikir? 
Bahwa tidak semua yang kita inginkan dapat kita dapat, tidak semua asa dan mimpi bisa diraih.
Usaha yang dilakukan hanya sebatas pada kekuatan manusia belaka, kita lupa akan Kuasa terhebat yang menentukan semua di alam ini.

Mengkedepankan keinginan semata karena ketidak mampuan pada satu keadaan, lalu bertindak seperti yang kau mau, hanya akan menghasilkan ketidak murnian, sebuah kepalsuan, sebuah ketidak jujuran.
Memanipulasi keadaan demi kebutuhan diri, mengatas namakan kebenaran hanya demi pembenaran diri.

Sebenarnya bukan masalah mampu atau tidak mampu, tetapi mau atau tidak mau.
Mau melihat dan bertoleransi pada hati dan pikiran orang lain.
Mau mengerti bahwa apa yang kita anggap baik, belum menjadi jaminan kebaikan untuk orang lain.

Memahami dan mau membuka diri bahwa apa yang dia butuhkan bukanlah apa yang kau ingin suguhkan.
Dan ketika kau bersikukuh pada kekerasan hati dan egomu, maka lahirlah sebuah kehampaan, sebuah ketiadaan.

Belajar untuk mengerti dan memaklumi sekitarmu.
Belajar untuk mengerti bahwa isi kepalamu tidak dapat kau paksakan pada siapa pun.

Setiap pribadi memiliki rasa, keinginan dan asa yang berbeda.
Indah jika semua dapat berjalan beriring-iringan, namun hanya pengertian yang dapat menyelesaikan sebuah perbedaan.
Memahami bahwa dirinya bukanlah dirimu, keinginannya bukanlah keinginanmu.


Ketidak Sempurnaan

  Menulis adalah mencintai ketidaksempurnaan. Siapa bilang kepercayaandiri hanya milik para orang tua yang sarat asam garam kehidupan? Sia...