Menulis
adalah mencintai ketidaksempurnaan.
Siapa bilang kepercayaandiri hanya milik para orang tua yang sarat asam garam kehidupan?
Siapa bilang kesempurnaan adalah milik mereka yang sudah
berpuluhtahun mengecap keseharian?
Ketidaksempurnaan adalah milik semua insan
ketidaksempurnaan adalah kodrat yang bernyawa,
sekental darah dan kedagingan.
Menulis
adalah menguak titik lemahku dalam menuang kata.
Aku
terlahir dengan guratan yang jauh dari sempurna, menulis dalam sebuah buku
menjadi sebuah siksaan, seolah aku tak pernah mengecap pelajaran menulis indah.
Namun,
menulis mengajarkanku bagaimana mencintai ketidaksempurnaan, keberanian
melakukan perubahan, kebulatan tekad untuk terus belajar.
Aku
tak ingin menyerah pada “apa adanya”, karena Tuhan tak menciptakanku ala
kadarnya.
No comments:
Post a Comment